Airialah senyawa penting yang mendukung adanya kehidupan di alam semesta ini. Di bumi, air berperan dalam proses fotosintesis dan proses pertumbuhan suatu tanaman. Bagi hewan dan manusia, air sangat dibutuhkan untuk transportasi zat pada hewan. Dan pada manusia, tumbuhan dan hewan tidak akan bisa hidup tanpa air.
Dalamperistiwa kondensasi terjadi pelepasan panas. Uap air yang naik akibat sinar matahari akan terkondensasi di udara. Kondisi ini terjadi karena udara di atas permukaan bumi lebih rendah dari titik embun uap air. Dalam tahapan daur hidup air, peristiwa kondensasi ditunjukkan dengan terbentuknya awan. Perbesar.
Melaluiperistiwa respirasi juga oksigen dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk senyawa CO 2 dimana CO 2 digunakan oleh tumbuhan dalam peristiwa fotosintesis. Reaksi fotosintesis secara sederhana adalah sebagai berikut 6CO 2 + 6H 2 OàC 6 H 12 O 6 + 6O 2 .
DAURAIR. Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari.
Senyawaanorganik CO 2, baik di darat maupun di air akan diubah oleh produsen menjadi senyawa karbon organik melalui proses fotosintesis, disertai penyimpanan energi yang berasal dari radiasi cahaya matahari. Energi yang tersimpan di dalam tubuh produsen bersama dengan senyawa karbon organik disebut energi biokimia. Sebagian senyawa karbon organik di dalam tubuh produsen dimanfaatkan untuk aktivitas fisiologi produsen itu sendiri melalui proses respirasi, dan sebagiannya lagi ditransfer ke
RFsqch. Semua orang mengamini bahwa air adalah salah satu elemen penting bagi kehidupan manusia. Meskipun demikian, tidak banyak yang mengetahui proses daur air itu sendiri, yang harus kita jaga agar kuantitas maupun kualitas air di bumi tetap baik hingga ratusan tahun ke depan. Air adalah satu-satunya zat di bumi dengan 3 bentuk sekaligus, yakni padat es, cair air, dan gas awan. Ketiganya bisa bertukar wujud dalam proses daur air, atau dikenal juga sebagai siklus hidrologi. Daur air adalah perputaran yang tidak berhenti dari air yang ada di bumi, naik ke atmosfer, hingga kembali lagi ke bumi. Secara sederhana, siklus air terdiri atas evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, meski faktanya lebih kompleks dari itu. Daur air terjadi dalam 5 tahap ini Hujan adalah salah satu bentuk prespitasi dalam daur air. Lebih dari 96% cadangan air di dunia berasal dari lautan. Tidak heran bila banyak penjabaran daur air dimulai dari tempat tersebut. Siklus air yang dimulai dari laut sendiri biasanya melalui 5 tahapan, yaitu sebagai berikut ini 1. Terpapar sinar matahari Saat matahari menyinari permukaan laut, molekul air akan bergerak. Makin cepat molekul air ini bergerak, penguapan yang terjadi akan semakin besar. 2. Naik ke atmosfer evaporasi Gesekan yang terjadi pada molekul air mengakibatkan air berubah menjadi uap dan mulai naik ke atmosfer. 3. Mengembun dan menjadi awan kondensasi Pada tahap ini, seluruh uap air yang menguap akan naik ke atmosfer. Semakin tinggi naiknya uap air, semakin dingin suhunya, sehingga molekul-molekul air melambat dan saling menempel. Saat itulah terjadi pengembunan yang terlihat sebagai awan oleh mata manusia. 4. Presipitasi Titik-titik air terus bergabung hingga awan berbentuk besar dan berat sehingga pada akhirnya jatuh kembali ke bumi atau dinamakan presipitasi. Wujud presipitasi dapat berupa air hujan, salju, atau kristal es, tergantung pada suhu saat pengembunan. 5. Air mengalir di darat Tahap terakhir dari daur air ialah ketika tetesan presipitasi jatuh ke permukaan bumi. Beberapa bagian dari presipitasi akan diserap oleh bumi dan kemudian tersimpan sebagai cadangan air tanah. Sebagian lagi mengalir ke sungai, danau, laut, dan sebagainya. Baca JugaDaftar Minuman dan Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita HipertiroidIni 6 Manfaat Telur Rebus yang Baik untuk KesehatanAnalisis Cairan Synovial, Prosedur Singkat untuk Tahu Penyebab Radang Sendi Faktor yang dapat mengganggu daur air Disadari atau tidak, aktivitas yang dilakukan manusia kerap kali merugikan alam, salah satunya mengubah daur air. Kondisi dan aktivitas yang berisiko mengganggu daur air adalah penebangan hutan dan efek rumah kaca. 1. Penebangan hutan Penebangan pohon di hutan deforestasi misalnya untuk membuka lahan pertanian atau pemukiman baru adalah salah satu faktor utama yang dapat mengubah daur air. Normalnya saat bernapas, pepohonan akan melepaskan uap air yang terbang ke atmosfer dan berproses menjadi hujan atau salju yang turun di daerah tersebut. Namun ketika hutan menjadi gundul akibat penebangan, uap air ini akan berkurang sehingga hujan juga jarang terjadi di daerah tersebut. Selain terganggunya daur air, tanah di area itu akan kering dan tidak stabil sehingga rawan longsor saat hujan. 2. Efek rumah kaca Efek rumah kaca adalah proses alami ketika bumi mengurung gas tertentu, agar suhu udara di bumi lebih stabil dibanding planet lain di sistem tata surya. Hanya saja, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar mengakibatkan suhu bumi lebih panas dari seharusnya. Kondisi ini juga dikenal sebagai pemanasan global. Pemanasan global mengganggu daur air karena membuat es di kutub mencair. Ketika pencairan ini berlangsung terus-menerus, bumi akan mengalami perubahan iklim yang juga akan berdampak buruk pada kehidupan manusia. Dampak perubahan iklim terhadap daur air Perubahan iklim bisa menyebabkan banjir. Sayangnya, perubahan iklim yang salah satunya dipengaruhi oleh pemanasan global membuat daur air juga mengalami perubahan. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, setidaknya terdapat 5 dampak signifikan perubahan iklim terhadap siklus air, sebagai berikut ini Pencemaran air di mana-mana, yang akan memengaruhi kualitas air minum atau air untuk kebutuhan lain manusia. Kekurangan air bersih dan sanitasi, yang kemudian juga akan menurunkan kualitas hidup manusia. Hilangnya keanekaragaman hayati, termasuk bertambahnya jenis tanaman maupun hewan yang dikategorikan sebagai terancam punah’. Terjadi kekeringan dan banjir, yang merupakan dampak langsung dari hilangnya beberapa jenis tumbuhan sebagai penahan air hujan hasil daur air. Konflik air akibat kurangnya ketersediaan air bersih di muka bumi. Akibat lain dari berubahnya daur air ialah naiknya muka air laut di Indonesia. Hal ini mengakibatkan beberapa pulau kecil akan tenggelam dan beberapa kota yang terletak di pinggir laut seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya akan rentan mengalami banjir, ketika turun hujan maupun saat air laut pasang.
Ilustrasi poses terjadinya siklus air. Foto Atmospheric Infrared Sounder via FlickrProses terjadinya siklus air mengacu pada pergerakan air yang ada di Bumi, tanah, dan udara. Air tersebut mengalami sirkulasi yang tidak pernah berhenti, mulai dari laut ke atmosfer, daratan, dan kembali lagi ke laut bersamaan dengan proses perubahan air merupakan proses yang menjamin ketersediaan air di Bumi untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi makhluk air diawali dengan proses pemanasan muka Bumi melalui pancaran sinar Matahari. Dengan adanya panas, maka air yang berada di tanah, danau, waduk, dan laut akan menguap menjadi uap penguapan tersebut dinamakan dengan evaporasi. Penguapan juga terjadi pada seluruh tanaman yang disebut transpirasi transpiration.Selain kedua proses tersebut, siklus air juga terdiri dari beberapa proses lainnya. Dikutip dari Modul Pembelajaran Geografi Kemdikbud, berikut adalah penjelasan bagaimana proses awal terjadinya siklus airProses Terjadinya Siklus Air di Bumi1. Siklus Air EvaporasiIlustrasi proses terjadinya siklus air. Foto Modul Pembelajaran Geografi KemdikbudUrutan proses terjadinya siklus air yang pertama adalah evaporasi. Dalam proses ini, air berubah dari padat menjadi gas atau uap air, kemudian menuju atmosfer. Sekitar 90 persen proses evaporasi berasal dari lautan dan 10% berasal dari perairan darat serta vegetasi. Setelah uap air naik ke atmosfer, angin akan memindahkan uap air untuk mengelilingi Bumi dan memengaruhi kelembapan udara di Siklus Air TranspirasiSalah satu proses terjadinya siklus air adalah penguapan yang disebut transpirasi. Proses ini berawal dari penguapan air ke atmosfer dari daun dan batang tanaman. Awalnya, tanaman akan menyerap air tanah melalui itu, tanaman akan memompa air naik dari tanah untuk memberikan nutrisi ke daun. Proses memompa air tersebut didorong oleh penguapan air melalui pori-pori kecil yang disebut stomata yang berada di bagian bawah daun3. Siklus Air EvapotranspirasiEvapotranspirasi merupakan gabungan dari evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan Siklus Air KondensasiKondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Proses ini terjadi pada uap air yang menjadi Siklus Air PresipitasiPresipitasi adalah proses terjadinya siklus air hujan ketika titik air di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat. Kemudian, akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan berasal dan kumpulan tersebut bergerak diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan tersebut bergerak menuju pegunungan, maka akan berubah menjadi dingin. Lalu, jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan Siklus Air InfiltrasiIlustrasi proses terjadinya siklus air. Foto M. W. Toews via Wikimedia CommonsInfiltrasi adalah air hujan yang jatuh ke daratan dan meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi. Proses terjadinya siklus air tanah ini juga dikenal sebagai perkolasi, di mana air masuk melalui celah-celah atau pori-pori tanah dan batuan yang kemudian menjadi air Siklus Air Surface Run OffSurface run off adalah proses yang berbanding terbalik dengan proses infiltrasi. Dalam proses ini, air akan bergerak di permukaan tanah atau di dalam tanah. Kemudian, bergabung ke sistem air permukaan seperti sungai, danau, waduk, dan sebagian tergenang di danau atau rawa, namun sebagian besar air akan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke penjelasan mengenai proses terjadinya siklus air. Sekarang kamu bisa memahami bagaimana hujan akan selalu ada selama air di laut dan permukaan tetap terjaga.
pada daur air,senyawa H2O Dikembalikan ke bumi melalui peristiwa…pada daur air, senyawa H2o dikembalikan kebumi lewat peristiwaPada daur air senyawa H2O dikembalikan ke bumi lewat kejadianPada daur air, senyawa H2O dikembalikan ke bumi lewat kejadian…. pada daur air,senyawa H2O dikembalikan di bumi lewat peristiwa insyaAllah evaporasi pada daur air, senyawa H2o dikembalikan kebumi lewat peristiwa Evaporasi biar membantu anda Pada daur air senyawa H2O dikembalikan ke bumi lewat kejadian hujan maaf lalo salah☺ Pada daur air, senyawa H2O dikembalikan ke bumi lewat kejadian…. hujan……..maaf klo salah. pada daur air,senyawa H2O dikembalikan di bumi lewat peristiwa Evaporasi maaf kalo salah
- Daur hidrologi atau daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses daur hidrologi tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, gerimis, atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas, atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Perjalanan Air Kembali ke Laut Berikut ini adalah perjalanan air kembali ke laut Air di permukaan tanah, sungai, danau dan laut menguap ke udara. Uap air tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan intersepsi dan selebihnya sampai ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah infiltrasi dan sebagian lainnya mengalir di atas permukaan tanah aliran permukaan atau surface run off mengisi cekungan tanah, danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian mengalir di dalam tanah perlokasi mengisi air tanah yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut. Penguapan Air Laut & Hujan Daur hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi membentuk awan, yang pada akhirnya akan membentuk presipitasi. Presipitasi yang jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara. Sebagian besar dari presipitasi tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan evaporasi dan transpirasi oleh tanaman. Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagain dari air tanah groundwater.Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan surface streamflow maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah dan akhirnya dapat mengalir ke laut. Namun, sebagian besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan transpirasi sebelum sampai ke laut. Sementara, hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfer. Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan terjadi Macam-Macam Siklus AirSiklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya. 1. Siklus Pendek/Siklus Kecil Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian terntentu. Selanjutnya turun hujan di permukaan laut. 2. Siklus Sedang Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi evaporasi. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat. Pembentukan awan. Turun hujan di permukaan daratan. Air mengalir di sungai menuju laut kembali. 3. Siklus Panjang/Siklus Besar Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Uap air mengalami sublimasi. Pembentukan awan yang mengandung kristal es. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat. Turun salju. Pembentukan gletser. Gletser mencair membentuk aliran sungai. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut. Cara Menjaga Siklus AirBerikut ini adalah cara melestarikan siklus air agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Mengadakan reboisasi hutan gundul. Menghemat pengunaan air bersih. Menanam pohon di pekarangan rumah. Membiarkan halaman terbuka. Baca juga Mengenal 3 Fase Siklus Menstruasi Folikuler, Ovulasi, dan Luteal Proses Siklus Air Tahapan & Penjelasan Soal Siklus Pendek-Panjang Mengenal Sel Pengertian, Penemu Pertama, Hingga Jenis & Contohnya - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yulaika Ramadhani
Bumi terdiri dari komponen utama yakni air, udara, dan tanah. Kadar maupun jumlah komponen di Bumi sifatnya tetap tetapi dapat berubah ke bentuk lain melalui proses perubahan zat. Begitu pula dengan air yang tersedia di Bumi kadarnbya tetap, tetapi mengalami proses perubahan yang biasanya disebut sebagai daur air atau siklus hidrologi. Dalam siklus hidrologi, ada banyak tahapan yang dilalui agar bisa menjadi air seperti kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Setiap air yang berada di permukaan bumi pasti akan mengalami proses daur air. Perlu diketahui bahwa daur air merupakan salah satu biogeokimia yang terjadi pada bumi. Secara sederhana, daur air merupakan proses perubahan dari fase gas, cair, dan padat. Proses ini terjadi pada empat lapisan yakni atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Berikut ini adalah beberapa tahapan daur air. 1. Evaporasi Penguapan Evaporasi merupakan tahap awal dari proses daur air. Evaporasi yakni suatu proses terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Penguapan ini dibantu oleh energi panas dari matahari. Air yang merupakan zat cair dari berbagai sumber seperti danau, sungai, laut, samudera, dan bahkan air tanah akan mengalami penguapan. Uap air tadi akan naik ke atas hingga lapisan atmosfer. Laju evaporasi atau penguapan air di permukaan bumi tergantung dari seberapa besar energi panas matahari yang sampai ke bumi. Semakin besar energi panas dari matahari, maka laju dari proses evaporasi menjadi semakin cepat dan juga besar. Penguapan air tidak hanya terjadi pada sumber air seperti laut, sungai, dan lain sebagainya. Tetapi, penguapan juga terjadi pada tumbuhan. Penguapan air pada tumbuhan dinamakan sebagai transpirasi. Akar tumbuhan yang menyerap air akan mendorongnya ke daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Air dari sisa fotosintesis akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui lubang stomata. Sedangkan penguapan yang terjadi pada es disebut sebagai sublimasi. Jadi, penguapan tidak hanya terjadi pada sumber air dan tanaman. Tetapi juga pada es secara langsung tanpa mengalami proses pencairan. 2. Kondensasi Ketika uap air naik ke atas, ia akan sampai pada lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan mengalami kondensasi atau perubahan menjadi partikel es. Proses ini disebabkan adanya suhu udara yang rendah pada atmosfer atas, tetapi partikel es ini berukuran sangat kecil. Kemudian, partikel es akan saling mendekat satu sama lain yang akhirnya bersatu dan membentuk awan atau kabut. 3. Pengendapan Presipitasi Awan yang telah terbentuk dari proses kondensasi akan turun ke permukaan bumi sebagai hujan. Hujan terjadi ketika awan yang merupakan hasil dari kondensasi mendapat pengaruh dari angin panas serta perubahan suhu. Jika suhu hangat maka hujan akan berbentuk tetesan air yang biasa kita lihat. Namun, jika suhu sangat rendah atau dibawah 0 derajat, tetesan air akan berubah menjadi salju. Pada proses daur ini, air akan kembali lagi ke lapisan litosfer. 4. Limpasan Limpasan adalah proses di mana air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah dan berakhir ke laut atau samudera. Pada tahap ini, air akan masuk kembali pada lapisan hidrosfer. 5. Infiltrasi Setelah terjadi proses presipitasi, tidak semua air akan mengalami proses limpasan. Ada sebagian air yang terserap ke dalam tanah. Air ini yang biasa kita sebut sebagai air infiltrasi atau air tanah.
pada daur air senyawa h2o dikembalikan ke bumi melalui peristiwa